Dibalik Pertanyaan Itu Engkaulah yang Menjadi Jawabannya
Jika engkau pernah bertanya kepadaku.
Mengapa aku selalu menuliskan kisah yang begitu menyedihkan?
Jujur, aku juga tak ingin menjadi apa yang engkau katakan.
Andai kau tahu.
Dibalik pertanyaanmu itu.
Engkaulah yang menjadi jawabannya.
Karenamu lah aku menjadi seperti ini.
Alasanku untuk merasakan kondisi yang tak pernah ku minta selama aku hidup.
Yang tak pernah ku impikan selama aku berharap.
Tak dapat ku pungkiri.
Aku lelah.
Bahkan aku kecewa kepada diriku sendiri.
Mengapa aku menjatuhkan perasaanku terhadap seseorang yang belum tentu nyata bagiku?
Padahal, aku pernah mencoba untuk pergi darimu.
Namun kau kembali begitu cepat.
Sehingga aku tak tahu harus bagaimana lagi agar kau mengerti dengan langkahku?
Engkau terlalu abu-abu untukku.
Jika aku tinggal bertahan untukmu?
Justru engkau yang pergi dariku.
Ketika aku yang pergi darimu?
Mengapa kau tak pergi sama seperti saat aku ingin mempertahankan dirimu?
Sampai kapan aku menghadapimu?
Menunggumu itu adalah hal yang paling membosankan.
Namun, kesabaranku untukmu masih ada walaupun harapan darimu tak pernah memberi kepastian untukku.
Seperti ingin.
Tapi tak ingin.
Sebenarnya, aku ingin berhenti.
Bahkan ketika aku meneteskan air mata.
Aku sadar.
Perkenalan yang pernah terjadi diantara kita.
Kini membuatku merasakan segalanya.
Dan aku menyesal.
Mengapa seseorang seperti dirimulah yang memberiku rasa sakit hati sesempurna ini?
Apakah aku pernah melakukan sebuah kesalahan hingga inilah menjadi balasanmu untukku?
Oleh @amaliahrh