Hey Kamu, Maukah Menghabiskan Sisa Hidup Bersamaku
Bagaimana aku bisa mengatakan cinta langsung kepadmu, jika bertemu pun aku masih takut dan malu. Malu jika kau tau aku dengan diam-diam telah menyebut namamu dalam setiap da’o di malam-malamku. Takut jika rasa ini akan menjadi-jadi dan semakin aku berharap kau lah yang nanti akan menjadi imamku.
Aku takutjika rasa ini tidak akan pernah sampai kepada hatimu. Aku takut merasakan sakit dikecewakan karena hati sudah banyak berharap padamu. Tapi aku sadar, aku hanya wanita biasa yang sedang mengenal cinta. Menganal bagaimana hati ini menjadi begitu kuat atau rapuh karenanya. Berusaha menjadi seseorang terbaik karena mengaharapkannya. Indah, begitu indah sampai aku sulit untuk mengungkapkanya. ( Baca: Aku Hanya Ingin Kepastian, Adakah Namaku Dalam Rencana Masa Depanmu )
Tapi aku juga tau, resiko mencitai adalah kekecewaan. Aku takut kau akan menghilang dan mejauhiku saat kau tau aku disini menyimpan rasa untukmu. Semua akan berubah, dan itu bukan yang aku harapkan bersamamu.
Jika aku diberi kesempatan dan keberanian untuk menanyakan sesuatu kepadamu. Aku ingin tau, apakah kau mau menghabiskan sisa hidup bersamaku. Bersama melangkah menyusuri indahnya dunia dan menuju surga. Tapi aku mohon jangan pernah jauhi aku, jika hatimu sudah ada yang memiliki. Aku hanya suka dan kagum, pada sosok pria sepertimu. Dan ini hanya harapaku yang selalu di ulang-ualang kepada Dia yang lebih tahu akan hidup. ( Baca: Barangkali Kau Bertanya, Mengapa Aku Tak Lagi Mengejarmu )
Dengan melihatmu setiap hari sudah menjadikan kebahagiaan tersendiri bagiku, apa lagi sampai bisa menjadi pendamping hidupmu. Terimakasih, berkatmu aku tau keunika dan indahnya cinta. berkatmu aku tau indahnya berharap dalam penantian. Berkatmu, aku berusaha untuk terus memantaskan diri.